WhatsApp mulai menguji coba fitur iklan di tab Status melalui aplikasi WhatsApp Android versi Beta 2.25.21.11. Uji coba ini menjadi langkah awal integrasi konten bersponsor langsung ke dalam aplikasi, yang ditujukan untuk mendukung promosi bisnis dan kreator.
Menurut laporan dari WABetainfo, fitur ini pertama kali dikembangkan pada versi beta 2.25.19.15, termasuk di dalamnya opsi pelaporan khusus untuk iklan di Status dan Saluran. Fitur pelaporan tersebut memungkinkan pengguna mengunduh laporan terperinci berisi daftar iklan yang telah dilihat, termasuk nama pengiklan dan waktu tayang iklan, yang dapat diekspor dalam format ZIP untuk keperluan dokumentasi dan peninjauan lebih lanjut.
Integrasi Iklan Status dan Promosi Saluran
Dengan peluncuran versi terbaru, WhatsApp mulai memperkenalkan Iklan Status dan Saluran Promosi (Promoted Channels) di tab Pembaruan (Updates). Fitur ini memberikan ruang bagi bisnis untuk menampilkan konten promosi, seperti produk atau layanan, di antara unggahan status pengguna lainnya. Iklan akan diberi penanda sponsor dan dapat dilewati dengan mengusap layar ke kiri atau kanan.
Pengguna juga diberikan kontrol untuk memblokir iklan tertentu jika dianggap mengganggu, guna meningkatkan pengalaman penggunaan.
Fungsi dan Tujuan Promosi Saluran
Selain iklan di status, WhatsApp juga menguji fitur Promosi Saluran, yang memungkinkan saluran publik ditampilkan secara lebih menonjol di direktori saluran. Promosi ini membantu meningkatkan visibilitas saluran baru atau saluran dengan konten khusus kepada audiens yang lebih luas.
Ketika sebuah saluran dipromosikan, WhatsApp akan menampilkannya di hasil pencarian pengguna lain disertai dengan label sponsor, sehingga tetap transparan bagi pengguna.
Privasi Tetap Dijaga, Iklan Terpisah dari Obrolan Pribadi
Pihak WhatsApp memastikan bahwa fitur iklan ini diintegrasikan secara terpisah dari obrolan pribadi, grup, komunitas, maupun panggilan, dan hanya akan muncul di tab Pembaruan. Dengan demikian, konten bersponsor tidak akan mengganggu percakapan pengguna secara langsung.
Langkah ini menandai awal dari strategi monetisasi WhatsApp, sekaligus membuka peluang baru bagi pelaku bisnis, merek, dan kreator untuk menjangkau pengguna dengan lebih luas melalui platform yang sebelumnya bebas iklan.