INSERTPEDIA.com – Manado, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan bahwa Gunung Ruang, yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, telah naik statusnya dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). Erupsi ini telah menyebabkan ratusan warga mengungsi untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan.
PVMBG juga mengimbau agar masyarakat tidak berada dalam radius 6 km dari Gunung Ruang, serta warga di Pulau Tagulandang diimbau untuk segera dievakuasi ke tempat aman.
Selain itu, erupsi ini juga berpotensi menyebabkan tsunami akibat runtuhan tubuh gunung ke laut. Oleh karena itu, masyarakat di Pulau Tagulandang, terutama yang berada di dekat pantai, diimbau untuk waspada terhadap potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KemenESDM) telah melakukan peningkatan status aktivitas Gunung Ruang berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Hingga Rabu malam, Gunung Ruang mengalami beberapa kali erupsi eksplosif dengan ketinggian kolom erupsi mencapai 3.000 meter di atas puncak. Jumlah kegempaan juga meningkat signifikan, menandakan proses peretakan batuan dan migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.
Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengevakuasi 497 warga terdampak di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, dan mendirikan posko evakuasi di pendopo kantor camat induk Tagulandang.
BNPB menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker dan telah menyiagakan kapal untuk proses evakuasi. Data sementara menunjukkan bahwa sekitar 828 jiwa telah dievakuasi ke Pulau Tagulandang, namun masih ada sekitar 11.615 jiwa yang harus dievakuasi dari radius 6 kilometer puncak Gunung Ruang.
Pemerintah daerah dan BPBD Provinsi dan Kabupaten diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.***